Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, menyebutkan bahwa wakaf dapat menjadi instrumen untuk membantu pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam program makan bergizi gratis.
Menurut Kamaruddin, nantinya wakaf dapat disalurkan untuk membantu pondok pesantren dan anak-anak santri, yang membutuhkan makan bergizi gratis.
Baca Juga
"Kalau pengumpulan wakaf kita banyak, ini bisa jadi instrumen untuk membantu pemerintah (baru) kita, membantu santri-santri kita untuk makanan bergizi. Itu bisa kita ambil dari wakaf kita kalau jumlahnya sudah banyak," kata Kamaruddin dalam media gathering di Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2024.
Advertisement
Dia menyebutkan bahwa tugas untuk membantu yang membutuhkan itu bukan hanya tugas pemerintah, namun juga menjadi tugas masyarakat yang memiliki ekonomi berkecukupan.
Wakaf pun dinilai menjadi sarana dari agama Islam untuk berkontribusi bagi yang membutuhkan. "Untuk membantu orang yang membutuhkan itu bukan tugas pemerintah aja, tapi tugas bagi siapapun yang mampu secara ekonomi," katanya.
"Wakaf ini menjadi sarana dari agama kita (Islam) untuk membantu berkontribusi bagi yang membutuhkan,” ujarnya menambahkan.
Sebagai informasi, tanah wakaf saat ini juga ada yang digunakan untuk fasilitas pendidikan madrasah baik itu negeri atau pun swasta.
Dari data yang dikeluarkan BWI, madrasah negeri mencapai 1.180 lokasi, dengan total luas tanah sebesar 80.577.682 meter persegi.
Sementara itu madrasah swasta, yang berupa bangunan musala menempati 35.059, dengan total luas lahan sebesar 2.714.800.001 meter persegi.
Gerakan Indonesia Berwakaf
Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyerukan Gerakan Indonesia Berwakaf dalam gelaran Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) BWI ke-17. Dalam harlah ini, BWI mengusung tema Gerakan Indonesia Berwakaf.
"Kita ingin mengajak seluruh elemen bangsa yaitu masyarakat untuk berpartisipasi dalam berwakaf," kata Ketua BWI Kamaruddin Amin dalam gelaran Malam Puncak Peringatan Harlah ke-17 BWI di Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Kamaruddin menekankan urgensi wakaf bagi bangsa Indonesia, yang tidak hanya untuk ibadah, namun juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sosioekonomi masyarakat,
Advertisement Berat Badan Saya 90 Kg, dan Sekarang 58! Diet Saya SederhanaPelajari Lebih sehingga dapat meminimalisasi ketimpangan sosial yang terjadi. Hal tersebut didukung oleh potensi wakaf uang nasional yang mencapai Rp180 triliun setiap tahunnya.
"Sekarang ini (wakaf uang yang terkumpul) secara nasional baru mencapai Rp2,5 triliun wakaf uang dan Insya Allah itu akan terus berkembang," ujarnya yang dikutip dari Antara.
Advertisement
Langkah Tehnis Dongkrak Wakaf Tunai
Untuk itu, Kamaruddin menyebut pihaknya melakukan berbagai langkah teknis demi mendongkrak capaian wakaf uang nasional tersebut, agar bisa mencapai nilai potensi wakaf uang tersebut. Beberapa di antaranya dengan melakukan sosialisasi terhadap berbagai kementerian/lembaga, organisasi kemasyarakatan, masjid, calon pengantin, jamaah haji dan umrah, serta seluruh masyarakat secara umum.
"Jadi masyarakat kita (berikan) literasi bahwa berwakaf itu tidak harus aset, tidak harus tanah, tapi bisa wakaf uang, dimulai dari Rp20.000,- saja sudah bisa berwakaf," ucapnya.
"Coba Anda bayangkan seratus juta orang kelas menengah di Indonesia berwakaf setidaknya Rp20.000,- saja setahun, itu potensinya sangat besar sekali," katanya.
Oleh karenanya, Kamaruddin berharap berbagai ikhtiar yang dilakukannya dapat membuahkan hasil, sehingga dana wakaf bisa lebih memberikan manfaat kepada bangsa Indonesia.